Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko bersama Dinas Pertanian,Dinas Sosial, Camat Bungkal Serta APTI Ponorogo memanen tembakau di lahan desa Bedi Wetan Bungkal, Ponorogo, Kamis 5/10/23 |
Ini disampaikan Bupati Sugiri Sancoko usai melakukan panen raya tembakau bersama sama dengan Ketua APTI Ponorogo, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo dan Camat Bungkal di Desa Bedi Wetan, Kecamatan Bungkal pada Kamis (05/10/2023) pagi.
Bupati Sugiri Sancoko saat sambutan pada Panen Raya Tembakau di Bedi Wetan Kecamatan Bungkal |
Dalam sambutannya Bupati Sugiri menyampaikan pada tahun 2023 ini, realisasi luas lahan yang ditanami tembakau di Ponorogo telah meningkat menjadi 2.000 hektar dari Tahun 2022, luas lahan tanam tembakau seluas 1.500 hektar dan 1.200 hektar di tahun 2021.
"Peningkatan luas lahan tembakau yang ditanami ini berpengaruh juga terhadap meningkatnya produksi tembakau. Mari kita menoleh kebelakang di tahun 2021 luas lahan kita 1.200 hektar, tahun 2022 meningkat menjadi 1.500 hektar dan di tahun 2023 ini kurang lebih sebesar 2.000 hektar. Mengingat potensi produksi dan produktivitas tanaman tembakau yang besar kita menaruh hati".ujarnya.
Kebahagiaan Tarekat, ketua APTI Kabupaten Ponorogo menerima tumpeng dari Kang Bupati, besar harapannya petani tembakau akan sukses dan maju lebih dari sekarang ini |
Lebih lanjut Bupati Sugiri mengatakan "Penghasilan dari cukai tembakau no 2, sebesar 34 milyar di Ponorogo penghasilan petani tembakau menjadi roda perekonomian yang berputar. Jadi jika ada usulan RPP maka petani lokal tembakau harus diutamakan, semoga petani lokal tetap bersemangat dan menjadi Tambahan PAD kita.” Kata Bupati Ponorogo.
Selain mengutamakan peningkatan hasil tani, kesejahteraan petani langkah demi langkah juga sudah terwujud jaminan dan fasilitas “Mulai dari petani, 40 persennya nanti hasilnya akan kita kembalikan, berupa apa saja, mulai dari BPJS, alat dan mekanik pertanian, dan apa saja yang bisa mendukung usaha mereka. BLT nya sekitar 5 milyar juga kita alokasikan kepada 4300 orang yang masing-masing besarannya Rp 1.200.000,00 bersumber dari dana BPJHT dan tercover juga dari BPJS ketenagakerjaan.” Tutur Kang Giri.
Harapan kedepan teman-teman petani menyongsong masa depan yang gemilang mari kita usahakan semuanya, apabila ada masalah, sampaikan dan kita pecahkan bersama supaya menjadi kesejahteraan bagi kita semua.
dikesempatan yang sama Tarekat, Ketua APTI (Asosiasi Petani Tembakau Indonesia) Kabupaten Ponorogo mengatakan bahwa tahun ini petani tembakau mengalami peningkatan produksi. “Tahun ini kebetulan cuacanya bagus, dukungan bantuan pemerintah daerah luar biasa sehingga bisa meningkatkan hasil. Per kotaknya kira-kira 3 kwintal. Seharga 40 ribu kira-kira per kilo nya. Untuk bibit kita sudah dipaket.” Jelasnya.
Sebetulnya untuk mesin rajang dan mesin alat lainnya kita disupport penuh oleh pemerintah daerah. Terimakasih atas segala dukungan. Sehingga petani Ponorogo mendapatkan peningkatan hasil yang luar biasa. Apalagi luas lahan kita meningkat dari 1200 hektar menjadi 2000 hektar di tahun ini berkat dari apa yang diberikan Pemkab Ponorogo.
Pihaknya berharap Pemerintah Kabupaten Ponorogo bisa mendukung selalu. Apalagi dengan tersiarnya kabar adanya RPP undang-undang kesehatan yang dikabarkan menggolongkan tembakau ke golongan psikotropika sehingga menyebabkan kekhawatiran tersendiri bagi petani tembakau lokal Ponorogo. “Semoga pak Bupati bisa mendukung suara kami sehingga kami tetap bisa bekerja tanpa khawatir akan undang-undang tersebut.” Tutupnya.
Sementara itu Hery Sutrisno, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo mengatakan bahwa Kabupaten "Ponorogo merupakan salah satu daerah penghasil tembakau karena 14 dari 21 Kecamatan di Ponorogo ini telah menanam tembakau maka dari itu Petani tembakau merupakan sumberdaya manusia yang menjadi tulang punggung pembangunan ekonomi, khususnya di sektor pertanian. Oleh karena itu keberadaannya harus mendapatkan perhatian yang cukup agar mereka dapat berkembang".ungkapnya.
Dari kegiatan peningkatan produksi tembakau telah didukung sepenuhnya oleh sumber dana dari APBD dan dana bagi hasil cukai hasil tembakau. Adapun kegiatan yang didanai DBHCHT itu, dipilih dan diprioritaskan untuk tujuan meningkatkan kesejahteraan petani dan buruh tani tembakau melaui berbagai program yang kami lakukan.tutupnya.adv(Sw/Ny)
COMMENTS