Ketua DPRD Ponorogo Prihatin Nasib Reog: Saya Akan Komunikasikan dengan DPR-RI

Ketua DPRD Ponorogo Prihatin Nasib Reog: Saya Akan Komunikasikan dengan DPR-RI

Prihatin dengan nasib Reog Ponorogo, membuat Ketua DPRD setempat, Sunarto, juga angkat bicara. Ia turut mengkhawatirkan nasib budaya dan kesenian asli milik Ponorogo ini diklaim oleh bangsa lain.

Hal ini disampaikannya kepada awak media saat diwawancarai selepas rapat paripurna pembahasan usul persetujuan Raperda Tata Ruang 2022-2042 di Gedung DPRD Ponorogo, Sabtu, (9/4/22).

Ketua DPRD Ponorogo bersama Wakil Ketua DPRD Ponorogo

"Sebetulnya berdasarkan assesor, dari 6/7 yang sudah didampingi oleh tim ini Reog Ponorogo menduduki posisi nomor satu. Yang akan diajukan ke UNESCO, jamu ini ada di ranking 2." Ungkapnya.

Pihaknya juga merasakan perlunya pernyataan valid terkait nasib budaya bangsa yang terancam direbut bangsa lain, bahkan ketika hal tersebut diketahui sudah berada di usulan tunggal menuju warisan budaya tak benda ICH-UNESCO. "Saya turut prihatin dengan keadaan ini, dan tentu saya mendukung pernyataan dengan validitas. Kita perlu pertanyakan pengambilan keputusan ini. Sejauh mana nasionalisme kita." Imbuh Ketua DPRD Ponorogo.

Ia mengakui juga mendengar bahwa produk jamu ini sudah dikuasai oleh para pengusaha. Artinya jamu ini tidak akan lari kemana-mana. Berbeda sekali dengan reog ini, akan berdampak sekali dengan ribuan, bahkan ratusan ribu dan jutaan pengrajin kecil, pelaku seni dan budaya.

"Saya akan coba komunikasi kembali dengan pihak DPR-RI supaya bisa dipertimbangkan kembali keputusan dari pihak Kementerian Pendidikan Nasional." Pungkasnya.(Sw/Ny)