![]() |
Sambutan Bupati Ponorogo dalam acara Tadarus Budaya, Sabtu,(23/3/2024) |
Penuh sesak oleh lautan manusia yang memadati area Paseban alun-alun Ponorogo, Sabtu (23/3/2024). Inilah yang terlihat dalam acara Tadarus Budaya memperingati 2 tahun yang lalu perjuangan seniman reog yang ditindaklanjuti serius oleh Pemkab Ponorogo melalui dinas terkait.
Seperti yang kita ketahui bahwa Pemkab Ponorogo didukung seluruh seniman reyog Ponorogo mendorong agar Kemenparekraf mengajukan Reyog Ponorogo masuk dalam kategori warisan budaya tak benda ICH-Unesco pada 2022 lalu. Walaupun saat itu masih tertunda karena bersaing dengan jamu, Seniman dan Budayawan Ponorogo tak tinggal diam dan menggelar reog setiap malam selepas tarawih di bulan puasa.
Hadir dalam acara ini Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, S.E., M.M., dan Wakil Bupati Ponorogo, Lisdyarita S.H., Kodim dan Kapolres Ponorogo yang diwakili oleh Kapolsek Ponorogo, segenap Forpimda, Kepala OPD serta seniman dan seniwati budayawan se- Kabupaten Ponorogo.
![]() |
Momen pembukaan Tadarus Budaya yang diisi dari banyak grup reog seantero kota dan kabupaten di luar Kabupaten Ponorogo sendiri |
Acara dibuka oleh MC dan diawali Sambutan dari Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata,Pemuda dan Olahraga, Judha Slamet Sarwo Edi. Pihaknya mengucapkan selamat datang kepada Bupati dan Wakil Bupati Ponorogo, Kepala OPD, Asisten, Staf ahli dan seniman seniwati pejuang Reog yang mendukung penuh Reyog menuju UNESCO.
" Insya Allah Reog Ponorogo pada bulan Desember di Paraguay akan disidangkan oleh Unesco. Kami mengucapkan terimakasih kepada Bupati dan Wakil Bupati, seluruh kepala OPD dan semua pejuang Reog yang sudah berjuang mendorong reog untuk didaftarkan ke UNESCO." Sebutnya.
![]() |
Judha Slamet Sarwo Edi, Kepala Disbudparpora Kabupaten Ponorogo saat memberikan sambutan di acara Tadarus Budaya Ponorogo |
"Tanpa dukungan beliau, Bapak Bupati Ponorogo dan Ibu Wakil bupati serta semua elemen masyarakat, reyog tidak mungkin bergaung dan mendunia seperti sekarang. Animo masyarakat yang tinggi dikenal hingga seantero penjuru dunia. Kami berharap jangan lelah menunggu kabar baik di Sidang Desember nanti." Imbuhnya.
Mbah Pur, sesepuh reog Ponorogo dalam sambutannya juga mengajak untuk mendoakan seluruh leluhur sesepuh reog di seluruh desa di Ponorogo, pendukung dari Pakasa gebang tinatar, paguyuban reyog dari berbagai kota yang telah datang meramaikan acara malam hari ini.
Sementara, Bupati Ponorogo, Kang Giri- begitu ia kerap disapa, memberikan sambutan singkat sebelum membuka pagelaran Tadarus Budaya. " Dalam 3 tahun saya mengabdi bersama Bunda Wabup Lisdyarita, kami tidak hanya berfokus pada UNESCO tapi bagi kami Reyog bisa mempersatukan perbedaan, menjunjung tinggi Martabat Ponorogo sehingga sudah bisa dicanangkan dan mendunia, pada tahun ketiga ini kami mohon maaf atas segala kekurangan selama kami berjuang." Tutur Bupati Ponorogo.
Didampingi Wakil Bupati Ponorogo dan sesepuh reog Ponorogo, Kang Giri seperti tak sabar untuk memandang hasil pembangunan yang menggambarkan budaya Kabupaten tercinta. "Perjuangan seluruh seniman dan seniwati serta budayawan, sesepuh reyog di Ponorogo merupakan sejarah panjang yang akan menjadi saksi dan luar biasa di mata internasional.Semoga musem dan monumen reyog segera jadi sehingga bisa menjadi sumbu perputaran ekonomi melalui warisan budaya yang membanggakan ini." Pungkasnya. Adv (Sw/Ny)
COMMENTS