Khidmatnya Istighosah Bersih Desa Carat 2025, Doa Warga untuk Kerukunan dan Keberkahan
 |
| Kepala Desa Carat, H. Mudjiono, menyampaikan bahwa istighosah menjadi inti dari Bersih Desa karena mengandung makna syukur sekaligus doa bersama untuk masa depan |
PONOROGO – Kamis malam (11/9/2025), di Balai Desa Carat, Kecamatan Kauman, dipenuhi warga yang datang berbondong-bondong. Laki-laki, perempuan, tua, muda, semua larut dalam suasana religius. Mereka duduk rapi beralaskan tikar, bersiap mengikuti istighosah bersama yang menjadi puncak peringatan Bersih Desa Carat tahun ini.
Kyai Sholehan memimpin jalannya doa dengan khusyuk. Lantunan dzikir dan istighfar menggema, menciptakan suasana teduh yang menyatukan hati seluruh jamaah. Sesekali terlihat warga menengadahkan tangan dengan penuh harap, memohon keberkahan untuk keluarga dan desa tercinta.
 |
| Antusiasme warga dan seluruh lembaga bersatu bersama pemerintah Desa Carat beristighosah memanjatkan do’a terbaik untuk keselamatan desa Carat |
Kepala Desa Carat, H. Mudjiono, menyampaikan bahwa istighosah menjadi inti dari Bersih Desa karena mengandung makna syukur sekaligus doa bersama untuk masa depan. “Dengan istighosah ini, kita memohon kepada Allah SWT agar Desa Carat senantiasa diberi keselamatan, kesehatan, dan keberkahan. Semoga masyarakat tetap rukun, gotong royong, dan semangat membangun desa,” tuturnya.
Bagi warga, Bersih Desa bukan hanya sekadar tradisi tahunan. Lebih dari itu, ia menjadi momentum untuk mempererat silaturahmi, mengingat jasa para leluhur, sekaligus meneguhkan komitmen menjaga kerukunan. Seusai doa bersama, tampak wajah-wajah lega dan penuh harapan, seolah yakin bahwa doa-doa yang dipanjatkan akan menjadi energi baru bagi desa.
Tradisi Bersih Desa Carat lewat istighosah ini kembali mengingatkan bahwa kebersamaan bukan hanya soal kerja fisik, tetapi juga ikatan spiritual. Sebuah warisan leluhur yang tetap hidup, tumbuh, dan relevan di tengah masyarakat hingga hari ini. (Sw/Ny)
