Jatuh dari Pohon Jati Merak, Warga Desa Tugu Mlarak Temui Ajal
Siang itu warga desa Tugu Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo sekira pukul 14.30 WIB digegerkan dengan diketemukannya orang meninggal dunia yang diduga terjatuh dari pohon jati merak dengan TKP (Tempat Kejadian Perkara) di Pekarangan milik almarhum H. Imam Faruki di dukuh Sidowayah Desa Tugu Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo.
 |
| Diduga terjatuh dari pohon jati merak, JM meregang nyawa |
Korban yang diduga terjatuh dari pohon jati merak tersebut adalah JM berusia 53 tahun seorang karyawan swasta, korban beralamat di dukuh Sidowayah desa Tugu Kecamatan Mlarak, di Kabupaten Ponorogo, korban diketahui tidak memiliki sanak saudara karena semula berasal dari Sumatra, namun tidak jelas alamat tepatnya & selama ini korban ikut untuk bekerja di keluarga H. Imam Faruki (Alm) sudah lama sekali.
Diketahui sebelumnya melalui pers release yang disampaikan humas Polres Ponorogo, sekira pukul 10.00 WIB, korban berangkat ke TKP mencari rumput atau dedaunan pepohonan untuk makan kambing.
 |
| Ia tewas saat mencarikan pakan kambing. (Foto saat olah TKP) |
Kemudian sekira pukul 13.00 WIB Saksi 1 bernama Iwan dan Saksi 2, Bibit Hartono mencari Korban karena biasanya pulang untuk makan siang, saat mencari menemukan sepasang sandal, setelah dilihat kebawah ternyata korban sudah tergeletak dibawah pohon jati merak dalam kondisi tidak bernyawa.
"Ciri-ciri mayat memakai kaos pendek warna coklat-merah, celana warna abu. Terdapat luka babras di dagu, di punggung terdapat luka tancapan bekas rumput gajah, dan luka lebam di pinggang belakang. Ditemukan sudah dalam keadaan kaku dengan panjang mayat 165 cm." Jelas Kapolsek Mlarak, AKP Sudaroini , S.H.
Barang-Bukti yang ditemukan di sekitar lokasi yaitu sepasang sandal dan pakaian yang dikenakan oleh korban.
Hasil Riksa Team Medis Puskesmas Kecamatan Mlarak & Unit Reskrim Polsek Mlarak tidak diketemukan tanda" kekerasan yang lain. " Kita sudah datangi saksi-saksi, kita mintai keterangan dan olah TKP, hasilnya tidak ada tanda penganiayaan." Pungkas AKP Sudaroini, S.H. (Sw)
