Ponorogo, www.srikandhiwarta.com - Terus aktif di hari-hari pertama pemerintahan di Bumi Reog. Penanaman Pisang Cavendish Pengembangan Kawasan Hortikultura Berorientasi Ekspor yang juga menjadi program 99 hari kerja Bupati Sugiri Sancoko dan Wakil Bupati, Lisdyarita resmi diselenggarakan di Desa Pulung Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo. Sabtu (3/4/2021).
Diawali dengan sambutan sekaligus membuka penanaman perdana oleh Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, dihadiri Sekretariat Kementrian Koordinator Bidang Ekonomi (Sesmenko) Susiwijono Moegiarso, Bupati Blitar, Rini Sjarifah, beberapa Forkopimda yang hadir yaitu Ibu Bupati Ponorogo, Ketua DPRD, Sunarto, Wakil Bupati Ponorogo, Lisdyarita, Kepala Bappeda, Sumarno, Mantan Wakil Bupati Ponorogo, Soedjarno, Dandim 0802/Ponorogo, Letkol Inf Sigit Sugiharto, serta Kapolres Ponorogo, AKBP Moch. nur Azis, S.H., S.I.K., M.Si.
Sugiri berharap, "Semoga kita bisa meningkatkan program pemulihan ekonomi nasionl lewat penanaman pisang cavendish ini. Kita juga wajib bermitra dan bergotong royong dengan baik dengan siapapun contohnya Bupati Blitar, Ibu Rini yang sudah lebih dulu melaksanakan ini semua. Saya tidak bisa berjalan sendiri namun kita harus bekerja bersama, saya mohon kepada semua pihak." Harap Bupati Ponorogo.
Acara ini diisi juga dengan penandatanganan MoU dari GGP atau Perusahaan Great Giant Pinneaple, dengan harapan bisa meningkatkan produktivitas petani setempat.
Selain itu, juga diserahkan program KUR dan CSR petani serta sejumlah bantuan dari BRI, BNI dan Bank Mandiri.
Sesmenko Perekonomian, Susiwijono dalam sambutannya memaparkan sejumlah keinginan untuk penanaman ini. "Semoga dengan adanya penanaman pisang Cavendish ini, Ponorogo memiliki komoditi unggulan, 2020 walaupun kita turun ekonominya atau minus namun kita relatif lebih baik dibanding negara lain. Indonesia di rangking 16 dari ukuran besar ekonominya. Asean diwakili Indonesia. Dari 20 negara, Indonesia masih di rangking 4. Sehingga kita semoga saja tidak sulit dalam program pemulihan ekonomi ini." Paparnya.
Ia juga memaparkan bila sektor pertanian adalah sektor yang unggul dan tidak tumbang akibat pandemi. "2020 kontribusi pertanian Indonesia sangat besar walau di masa Covid. Kita masih tumbuh 10,5 persen sampai hari ini. Sektor pertanian masih sebagai andalan kita. Kita harus punya komoditi unggulan dan bisa berkontribusi untuk masyarakat. Yang menikmati adalah masyarakat dan petani yang disini, itulah konsep sharing value." Sambungnya.
Kenapa ia memilih pisang, selain masih terus dibutuhkan konsumen dalam negeri, pisang juga sangat dibutuhkan di luar negeri sampai sekarang. "Kenapa pilihannya pisang, apapun pilihan komoditinya, Ponorogo harus dimulai sejak sekarang, eksportir terbesar selain nanas kaleng adalah termasuk pisang." Imbuh Susiwijono
Besar impian dari Sesmenko Perekonomian sebelum menutup sambutannya, "Setelah penanaman perdana, kedepan kita pikirkan untuk market petani ke ekspor yang tidak mudah, perlu skala ekonomi, perlu logistik, tidak harus semua produksi diekspor. Intinya ini upaya awal kita bersama untuk komoditi unggulan Ponorogo, pemberdayaan petani dan kontribusi ekonomi masyarakat Ponorogo. Semoga dengan adanya penanaman ini, ekonomi pulih, perekonomian membaik. Ponorogo Hebat, Indonesia Maju!" Pungkasnya.(sw)
COMMENTS