Masyarakat Kelurahan Singosaren Berbahagia, Program Kotaku didapat.
Bandi As'ari Kepala Kelurahan Singosaren |
Pembangunan Program Kotaku (Kota Tanpa Kumuh), Selasa, (12/10/21), yang direalisasikan di Kelurahan Singosaren, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo disambut dengan suka cita. Program pemerintah yang bersumber dari APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) tahun 2021 ini diharapkan dapat mengatasi masalah lingkungan sesuai dengan program yang diadakan.
Ditemui di Balai Kelurahan Singosaren, Bandi As'ari, Kepala Kelurahan setempat sangat bersyukur dengan adanya program Kotaku ini. Ia sempat mengatakan keuntungan didapatkannya Program Kotaku adalah dana refocusing akhirnya bisa tergantikan.
"Kemarin-kemarin pemerintah kelurahan tidak mendapatkan anggaran karena refocusing sehingga pembangunan dapat berlanjut, Kotaku sangat membantu sekali dengan program-program yang ada di Kelurahan terutama masalah-masalah lingkungan kumuh." Jelasnya.
Selain itu, menurut pihaknya, poin kedua adalah karena refocusing dan pandemi dengan adanya kotaku bisa menyerap tenaga kerja yang ada di kelurahan. "Harapan kami karena program seperti Kotaku sangat membantu sekali, saya berharap program lain juga bisa masuk ke kelurahan Singosaren sini." Imbuhnya.
Proses Pembangunan Kotaku, Kelurahan Singosaren Kecamatan Jenangan |
Ditemui di tempat yang berbeda, masih di wilayah pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang dikelola LKM Singosaren Manunggal, dengan pelaksana LKM di Kelurahan Singosaren sempat memaparkan beberapa plot perencanaan di lokasi RTH. "Yang dibangun disini ada gazebo, jalan pakai paving untuk disabilitas menggunakan paving berwarna, ada taman dan taman bermain anak-anak beserta mainan anak-anak. Tulisan taman Singosaren kurang lebih seperti itu." Jelasnya.
Menurutnya, sebelum ada Program Kotaku, saat musim penghujan tiba, banyak sampah yang menyumbat mengakibatkan air tidak bisa mengalir lancar, sehingga diperlukan pembangunan drainase supaya air hujan bisa mengalir lancar.
Tentang pemasangan pavingisasi ia berkata, "beberapa jenis paving tidak ada di Ponorogo sehingga untuk kualitas yang baik kita mengambil dari luar daerah Singosaren." Urainya.
RTH di lingkungan play group dipilih karena RTH kepemilikan tanahnya tidak boleh milik pribadi, "lokasi pembangunannya masuk di SK (Surat Keputusan), kemudian harus tanah milik kelurahan dan disini ada playgroup sehingga bisa sekalian digunakan untuk anak-anak." Sambungnya.
Kepada media, ia menyatakan beberapa hal harapannya dengan pembangunan Kotaku. "Semoga bisa dimanfaatkan tidak hanya untuk anak-anak namun juga dimanfaatkan seluruh warga masyarakat. Dengan adanya program kotaku ini kita tingkatkan kepedulian, swadaya sehingga guyub rukun." Pungkasnya.(SW/NY)