🧿 BREAKING NEWS

Komitmen Lestarikan Budaya, PEPADI dan Pemkab Ponorogo Gelar Hari Wayang Nasional ke-3

perhelatan di Pendopo Agung Kabupaten Ponorogo dalam rangka merayakan hari wayang Nasional ke-3 bersama PEPADI

Ponorogo – Selalu Berkomitmen melestarikan budaya dan melestarikan kepada generasi muda, nilai-nilai budaya tetap diagungkan dalam program kerja Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko. Kali ini nafas kental tradisi terlihat dalam perhelatan di Pendopo Agung Kabupaten Ponorogo dalam rangka merayakan hari wayang Nasional ke-3 yang sejatinya diperingati setiap tanggal 7 November dengan menggandeng Persatuan Pedalangan Indonesia (PEPADI).


Pemerintah Kabupaten Ponorogo menggelar pagelaran wayang semalam suntuk dan melibatkan 24 dalang yang terdiri dari dalang bocah yang masih muda belia hingga dalang sepuh sebagai perwakilan dalang senior yang ada di Ponorogo, Sabtu (20/11/2021).


Sindu Parwoto, yang disini bertindak selaku Ketua PEPADI Kabupaten Ponorogo menuturkan, pagelaran wayang ini akan digelar semalam suntuk yang terbagi tiga sesi dan tujuh lakon. Sedangkan yang akan melakonkan pagelaran ini digilir sejumlah oleh 24 dalang.


Acara ini disiarkan langsung melalui channel youtube Juve Multimedia mengingat masih harus melaksanakan anjuran prokes dari pemerintah agar jangan sampai tontonan wayang menimbulkan kerumunan masa yang bisa menjadikan adanya klaster penularan covid-19. “Pagelaran wayang ini akan dibagi menjadi 7 lakon dan 3 sesi, pagi ini mengambil lakon dewa Ruci, serta pagelaran ini digelar secara virtual karena mengingat kondisi masih pandemi,” Ujarnya.

Kegiatan pagelaran wayang dalam rangka hari wayang nasional ke-3 di Pendopo Agung Kabupaten Ponorogo


Kegiatan pagelaran wayang dalam rangka hari wayang nasional ke-3 tersebut secara langsung dibuka oleh Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko.


Melalui penyampaiannya Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko dengan senang hari meminta kepada PEPADI Kabupaten Ponorogo untuk menggelar pagelaran wayang di Pendopo Ponorogo demi mewujudkan penyampaian pesan yang meniru strategi Sunan Kalijaga kepada masyarakat umum yang didalamnya terdapat nilai agamis dan tradisional sehingga menjadikan Ponorogo ini beridentitas Kabupaten berbudaya dan Kabupaten santri.


Ia juga berharap nilai tradisional dan budaya serta religius ini bisa direalisasikan dalam pembangunan di Kota Reyog. “Nantinya kota yang kita cintai ini mampu mengejawantahkan kota budaya dalam implementasi pembangunan,” Harapnya.


Lebih lanjut, Bupati Sugiri berharap sejumlah 24 dalang yang terdiri dari bermacam strata usia atau terdiri dari dalang bocah hingga tua ini bisa menjadikan seni pewayangan sebagai budaya yang top dan ciri khas bangsa Indonesia. “Semoga dunia perwayangan di Indonesia khususnya di Ponorogo bisa semakin maju dan top menjadikan ciri khas Indonesia,” lanjutnya.(Sw/Ny)

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar