🧿 BREAKING NEWS

Ikuti Program PENA, Puluhan Keluarga Keluar dari Daftar Penerima Bansos

Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko menyerahkan Bantuan Fasilitas Program PENA di aula Bappeda Litbang, Jumat (10/11/2023)


Pemerintah Kabupaten Ponorogo melalui Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) menyalurkan fasilitas Program Pahlawan Ekonomi Nusantara (Pena) kepada 85 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di aula Bappeda Litbang,Jumat (10/11/23).


Program PENA menawarkan ke keluarga penerima manfaat (KPM) tidak lagi mendapatkan bantuan sosial (bansos), melainkan memilih fasilitas modal usaha. Penerima manfaat program ini berada dalam rentang usia produktif antara 20 hingga 40 tahun. 


Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko usai menyerahkan fasilitas program pahlawan ekonomi nusantara secara simbolis, menyampaikan agar keluarga yang mendapat fasilitas program Pena bantuan mampu mandiri. Yakni, mandiri secara ekonomi lewat usaha yang mereka jalankan secara berkelanjutan. ‘’Mendorong masyarakat memperoleh pendapatan sehingga angka kemiskinan ekstrem dapat berkurang,’’ ungkapnya.

Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko saat Memberikan sambutan 


Sementara itu Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Ponorogo Supriadi menyebut realisasi program Pena itu senilai Rp 425 juta. Setiap KPM mendapatkan jatah berkisar Rp 4 juta hingga Rp 5 juta dalam bentuk alat pendukung usaha. Seperti kompor, blender, lemari pendingin, dan gerobak sate. ‘’Program ini dalam rangka pemberdayaan ekonomi masyarakat agar dapat mengembangkan kewirausahaan dengan memberikan fasilitas modal usaha,’’ kata Supriadi.


Lebih lanjut ia menyampaikan program Pena juga mengusung tujuan menyaring KPM yang benar-benar membutuhkan bansos dengan yang tidak. Bersamaan itu, meningkatkan pendapatan KPM melalui usaha yang berkelanjutan. Diprioritaskan dalam kartu keluaga (KK) penerima manfaat tidak terdapat lansia dan penyandang disabilitas. ‘’Mendapat sebutan pahlawan ekonomi karena secara sukarela keluar dari daftar penerima bantuan sosial,’’ jelasnya.


Ia berharap puluhan KPM yang menjadi bagian program Pena itu mampu menjalankan usaha secara berkelanjutan. Kementerian Sosial secara pelahan sengaja mengurangi bantuan kepada warga yang fisiknya masih kuat. Program Pena menawarkan dukungan penguatan usaha serta penguatan produksi. ‘’Mereka yang sebelumnya penerima bansos aktif dengan sendirinya akan keluar dari DTKS (data terpadu kesejahteraan sosial),’’tandasnya.(Sw)

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar