Peduli UMKM, Tilik Pelatihan, Kang Giri dan Bunda Rita: Semangat Berinovasi dan Berkreasi!
 |
| Pelatihan Pengemasan Produk UMKM oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional didukung Kang Giri dan Bunda Lisdyarita dan elemen terkait, Sabtu (28/9/24) |
Badan Riset dan Inovasi Nasional menggandeng berbagai pihak untuk memajukan dan mendukung masyarakat UMKM, tentu saja hal ini berkat aspirasi jua dari Kang Sugiri Sancoko dan Bunda Lisdyarita, Paslon Bupati dan Wakil Bupati Ponorogo 2024.
Dibagi menjadi 2 tempat di Gedung PGRI Ponorogo dan Tambak Kemangi Resort, Pelaksanaan pelatihan manajemen dan pengemasan makanan bagi UMKM digelar pada Sabtu, (28/9/2024).
 |
| Antusiasme pelaku UMKM di Tambak Kemangi Resort saat dikunjungi kang Giri |
Dihadiri oleh Miseri Effendi, Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur Fraksi Demokrat, Widodo, dan Agus Suwito,Anggota DPRD Kabupaten Ponorogo fraksi Demokrat, Suprayitno, Pengurus DPC Partai Demokrat Ponorogo, dan Kang Giri menyempatkan diri hadir untuk menyemangati peserta.
Rangkaian kegiatan pelatihan berjalan interaktif dan antusias. Melalui wawancaranya, Kang Giri berharap pelatihan ini dapat bermanfaat bagi UMKM terutama dalam hal pengemasan produk kuliner agar produk tersebut tidak hanya sehat, lezat, dan bergizi namun juga memperhatikan kemasan sehingga konsumen lebih tertarik yang nantinya akan semakin meningkatkan pendapatan pelaku usaha.
 |
| Antusiasme Peserta Pelatihan Manajemen UMKM di Gedung PGRI Ponorogo |
“Selamat datang para peserta pelatihan, dari pelaku UMKM, pegiat sosial tim Bunda Lisdyarita, Cundamani, dan masih banyak lagi. Kami berharap pelatihan ini bisa bermanfaat, nantinya produk yang dihasilkan akan semakin menarik dan menambah pundi-pundi pendapatan.” Ujar kang Giri disela kunjungannya.
Disisi lain. selaku pasangan calon dari Kang Giri, Bunda Lisdyarita yang selama masa jabatannya mendampingi kang Giri di tahun 2019-2024 memang selalu memperhatikan UMKM, pihaknya menyampaikan bahwa seringkali permasalahan yang dihadapi oleh UMKM berkembang, yaitu keterbatasan SDM dalam produksi karena hampir seluruh proses pembuatan suatu produk kuliner masih dikerjakan sendiri sehingga hasilnya belum maksimal.
Sementara itu, tempat produksi yang kurang memadai juga menjadi permasalahan lingkungan bagi pelaku usaha. “Oleh karena itu, pengemasan produk menjadi salah satu faktor penting dalam usaha karena menjadi identitas dari produk itu sendiri. Detail dalam kemasan juga perlu diperhatikan, seperti nama merk produk, kode produksi, tanggal kadaluarsa, bentuk maupun jenis kemasan.” Kata bunda Rita.
“Penataan produk juga perlu menyesuaikan kemasan agar konsumen menjadi lebih tertarik, seperti contohnya kemasan yang bisa digunakan kembali saat produknya sudah habis menjadi nilai lebih bagi suatu kemasan.”pungkasnya (Sw/Ny)
